Tuesday, September 18, 2007

Buka Puasa di GKJ Manahan

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tiap kali bulan puasa Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan selalu mengadakan penjualan nasi murah seharga Rp 500,- untuk berbuka puasa. Acara yang sudah berusia 11 tahun tersebut diberi nama Peduli Kasih Nasi Murah. Pelanggannya kebanyakan orang-orang pinggiran yang memiliki penghasilan pas-pasan.

Makanan yang disediakan memang tidak gratis. Hal ini untuk mengantisipasi pengunjung agar tidak berebut makanan; juga untuk menjaga agar tidak ada yang mencoba memanfaatkannya sebagai sarana 'ngirit' padahal orang tersebut berduit. Namun demikian harga ini sudah dianggap murah oleh para kaum pinggiran. Hal ini terbukti dari selalu ramainya peyelenggaraan nasi murah ini. Setiap hari nasi yang disediakan selalu habis terjual.

Kegiatan seperti ini boleh jadi merupakan cara baru gereja dalam menjalankan tugasnya untuk melayani (Diakonia). Sudah menjadi rahasia umum bahwa gereja hanya menjalankan 'diakonia' dengan seribu satu persyaratan yang justru menjadikan gereja tersebut tampil ekslusif. Gereja hanya mau peduli atau menolong sesama bila sesama tersebut seiman, warga di gereja tersebut, aktifis gereja, orang baik-baik, dikenal oleh pendetanya, tidak malas ke gereja, dan syarat lainnya.

Gereja sendiri lebih senang mengurusi doa, pujian, dan persembahan dibandingkan dengan masalah-masalah sosial yang ada di sekitarnya. Mereka cenderung menutup mata dengan lingkungannya. Kalau diminta pendapat mereka akan memberikan pendangan yang intinya bahwa hanya Yesus yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.

Selain itu keberadaan kegiatan ini juga menunjukkan bahwa gereja menjunjung tinggi perbedaan agama dan ikut menjaga kerukunan umat beragama. Tidak ada embel-embel lain yang diselipkan dalam kegiatan ini selain keinginan untuk menolong sesama (sekalipun berbeda agama). Tidak ada penginjilan lewat mulut secara langsung yang diucapkan oleh pihak gereja kepada para pembeli. Yang ada justru siraman rohani dari ustad yang dihadirkan oleh pihak gereja.

Orang lain mungkin akan mengatakan kalau GKJ Manahan menyia-nyiakan kesempatan emas, jiwa-jiwa tersebut dibiarkan begitu saja. Tapi bagi saya pribadi, penginjilan tidak hanya dilakukan lewat ucapan tetapi juga lewat tindakan. Saya pikir pasti banyak orang bersyukur kepada Tuhan dengan kegiatan ini. Kalau banyak orang semakin dekat dengan Allah, bukankah kita seharusnya juga ikut bahagia?

Kegiatan seperti ini sangatlah penting untuk menjaga kerukunan umat beragama yang saat ini sudah mulai pudar.

1 comment:

  1. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu...

    Selamat hari Pentakosta 2008

    Salam,
    Webservants of Sarimulyo
    www.gkj-sarimulyo.110mb.com

    ReplyDelete