Thursday, November 29, 2007

Membaca Koran Tempo tanpa perlu login

Suatu saat aku iseng mampir ke situs Koran Tempo. Saat sebuah berita di klik, muncul halaman yang menyajikan berita tersebut, namun beberapa saat kemudian halaman berganti menjadi halaman login dan pemberitahuan kalau mau langganan bayar 10.000 untuk masa 7 hari. Walah mahal amat nih.

Tak kurang akal, kubuka lagi lagi halaman tersebut lalu klik tombol stop pada browser dan berhasil, halaman berita masih dapat terbaca tanpa lari ke halaman login.

Dugaanku cara mereka memproteksi halaman tersebut ialah menggunakan fasilitas javascript. Cara ini tentu saja memiliki kelemahan yaitu bila fasilitas javascript di browser tidak diaktifkan maka halaman tidak jadi diproteksi. Dengan kata lain orang dapat dengan mudah membacanya.

Untuk membuktikan hipotesaku, kucoba mematikan fungsi Javascript di browser Firefox yang kugunakan. Dan benar, isi koran tempo dan kubaca tanpa harus login. Hemar 10.000 euy! hehehe.

Sebagai informasi untuk menonaktifkan Javascript ialah

Browser Firefox
Tools > Option > Content > Hilangkan centang pada Enable Javascript > OK

Browser Opera
Tools > Preferences > Advanced > Content > Hilangkan centang pada Enable Javascript > OK

Browser Internet Explorer
Tools > Internet Options > Security > Custom Level > Disable bagian Active Scripting, Scripting > OK > OK

Catatan:
Postingan ini hanya untuk menunjukkan kelemahan sistem proteksi yang digunakan oleh Koran Tempo.

Disable Access Folder dengan .htaccess

Biasanya hosting akan membiarkan orang dapat mengakses folder melalui browser sekalipun folder tersebut tidak ada file index nya. Dengan demikian orang dapat langsung melihat isi folder tersebut. Untuk mengatasi hal ini kita bisa menaruh file index di folder tersebut. Namun cara ini tidak terlalu efektif bila kita menghadapi banyak folder yang tidak memiliki file index. Kecuali bila kamu mau bersabar memasukkan file index ke setiap folder.

Cara lain yang lebih ringkas (menurut saya) ialah dengan menggunakan file .htaccess Keuntungannga hanya cukup menulis satu file saja, semua folder akan diproteksi. Kelemahannya tidak semua hosting mengijinkan file ini.


Caranya

Buat file dengan nama .htaccess lalu isikan

Options All -Indexes


Perintah ini akan membuat orang tidak bisa mengeksekusi folder yang tidak ada indexnya, kecuali menyertakan nama file tertentu. Bila ingin membiarkan semua orang dapat mengeksekusi folder tersebut pakai perintah

Options All +Indexes


Bila akses ke folder di disable maka saat folder diakses melalui browser akan menghasilkan peringatan bahwa folder tersebut tidak boleh diakses. Peringatan ini masuk dalam kategori error 403. Bila kamu ingin menganti isi peringatan tersebut dengan halaman lain cukup tambahkan perintah di bawah ini

ErrorDocument 403 /forbid.html


Perintah tersebut akan mengarahkan file ke forbid.html atau file lain yang dapat kamu tentukan sendiri jika menemukan error 403.

Isi file .htaccess selengkapnya ialah


ErrorDocument 403 /forbid.html
Options All -Indexes


Setelah selesai upload file .htaccess dan forbid.html ke hosting kamu.

Selamat mencoba!

Wednesday, November 28, 2007

Menghadapi Polisi Menuju Solo

Selasa, 27 November 2007, memang bukan jadwal rutin kami pulang Solo. Namun, setelah mendengar kota Solo dilanda angin ribut, akhirnya kami putuskan untuk pulang. Takut di rumah ada apa-apa. Apalagi istriku mengkhabarkan kalau tiang T untuk aliran kabel listrik di atas rumah jatuh, dan listrik mati. Wah, gak kebayang bagaimana menderitanya istri dan ibu yang tinggal serumah.

Sampai ke perempatan Pasar Sapi Salatiga kami berhenti karena lampu merah dan mulai bergerak saat lampu hijau. Tapi petaka terjadi saat kamu berhenti di pertigaan ABC, seorang polisi mendekati kami dan meminta kami berhenti, alasannya karena kamu melanggar lampu merah. Aku heran, salah apa kok sampai kamu disuruh berhenti.

Setelah berhenti, dia melakukan rutinitas kepolisian, hormat, meminta SIM dan STNK. Sebelum dia berkata lebih banyak; juga didorong rasa penasaran, aku tanyakan ke dia kesalahan kami.

"Di mana kami melakukan kesalahan, Pak?"
"Tadi di Pasar Sapi, Lampu merah Anda malah terus."
"Lho, tadi kami terus karena lampu sudah hijau."
"Anda jangan macam-macam saya tahu detikan (penunjuk waktu di perempatan -red) tadi belum menunjukkan kalau lampu sudah hijau."
"Tapi kami melihat lampu sudah hijau, makanya kami jalan"
"Kamu buta ya?! Lampu merah dibilang hijau!"
"Lho kok Anda marah?!"
"Siapa yang marah?!"
"Nada suara Anda sudah menunjukkan kalau Anda marah?"
"Nada kayak gini dibilang marah!"
"Lho, kenyataannya!"
"Terus mau kamu apa?!"
"Ya kita selesaikan baik-baik!"
"OK, ayo kita selesaikan"

Kami menepi dan sebelum aku kembali bertanya dia keburuan nyolot, "Kamu cuma bonceng, saya gak ada urusan dengan kamu!" Dia pun beralih kepada Novi dan masuk gardu polisi. Di situ Novi menjelaskan kalau dia dalam posisi berhenti terus jalan, jadi tidak mungkin ada niat melanggar lampu merah, lagi pula lampu juga sudah menyala hijau. Logikanya kalau melanggar lampu merah, dia tentu langsung jalan dan tidak berhenti dulu. Tapi polisi tersebut tidak bisa memainkan logika, dia tetap 'ngeyel' pada kebenarannya dan menganggap kami salah.

Aku hampir aja berkomentar jika Novi tidak segera bilang, "Ya, sudah Pak, saat ini kami buru-buru pulang ke Solo, jadi tilang aja," dengan gayanya yang kalem. Polisi tersebut gaya bicaranya agak sedikit melunak dan terkesan sekali membanggakan apa yang dia lakukan.

"Kalau saya, ada orang macam-macam langsung saya libas."
"Saya itu lebih senior dari kalian, walau mukanya kelihatan lebih tua kalian."
"Ini nama saya, ini pangkat saya, yang meletakkan ini ialah jendral," sambil menepuk pistolnya.

Melihat polisi tersebut tidak segera menilang, Novi terus minta agar dia ditilang, apalagi waktu itu dihadapannya sudah ada surat tilang.

"Maaf Pak, saya harus segera pulang ke Solo karena di Solo ada angin besar, saya kuatir dengan keluarga saya, jadi langsung tilang saja." Polisi tersebut mengangguk-angguk tapi tetap aja nyrocos ngalor-ngidul.

Karena hilang kesabaran aku bilang ke dia, Maaf Pak, sebaiknya langsung tilang saja, soalnya kami terburu-buru."
Eh, dia malah marah-marah, "Ditilang atau tidak itu wewenang saya, bukan keputusan Anda, saya yang berhak menentukan Anda ditilang atau tidak!"

Wah emosian bener ini orang. Kalau saja kami tidak terburu-buru pulang udah kulawan tuh kata-katanya.

Dia masih tetap bicara dengan dalih menasehati walau Novi juga sudah berulangkali bilang kalau kami terburu-buru pulang, kuatir keluarga kami kenapa-kenapa. Akhirnya setelah menunggu beberapa menit, dia menyudahi khotbahnya, memberikan SIM, STNK, tanpa memberikan surat tilang. Aneh, terus apa tujuan dia menghentikan kami.

Tanpa pikir panjang akhirnya kami pulang ke Solo, berharap keluarga tidak apa-apa.

Berpikir nakalnya, polisi tersebut sebenarnya ingin menunggu kami mengajak damai tapi ternyata gagal karena kami tetap minta ditilang. Berpikir bersihnya.... wah ini kayaknya sulit dicari hehe.

Kejadian tersebut memberikan beberapa pelajaran berharga pada kami bila ditilang polisi dalam posisi tidak bersalah.

1. Berani berargumentasi melawan polisi karena kita berada di posisi yang benar. Memang sih awalnya polisi akan ngotot kalau dia benar sambil bentak-bentak segala, tapi kalau kita bisa sabar dan memberikan argumentasi yang tepat aku pikir dia bisa saja mundur. Kalau di sampai melakukan kontak fisik (misalnya memegang lengan) tanyalah apakah dia mau menganiaya kita dan tatap lengan kita serta matanya.
2. Tahu peraturan lalu lintas akan lebih baik. Ini dapat kita jadikan argumentasi bila kita di posisi yang benar. Dan jangan lupa minta peraturan nomor berapa yang kita langgar. Aku yakin gak semua polisi hapal hehe.
3. Jangan ragu mengajak dia ke kantor polisi kalau dia berkata peraturannya ada di kantor atau apalah yang menyatakan dia tidak membawa. Polisi yang nakal jarang ada yang berani melakukannya.
4. Jika bawa ponsel yang bisa untuk motret atau rekam, keluarin aja dan rekam pembicaraannya. Bila perlu potret aja polisi tersebut. Ini akan membuat dia agak keder.
5. Jangan ngaku-aku anaknya pejabat atau kenal dengan pejabat, sekalipun demikian faktanya. Beranilah menghadapi situasi tanpa melibatkan orang lain.

Dan yang terpenting, berhati-hatilah di jalan raya!

Friday, November 23, 2007

Update Firmware (Winswup) Siemens SX1

Catatan:
Walaupun proses update ini telah sukses saya coba, namun saya tidak bertanggung jawab bila ada resiko kerusakan setelah melakukan proses di bawah ini. Resiko ditanggung sendiri!!

Secara garis besar proses update firmware Siemens SX1 sebenarnya sama dengan update firmware ponsel Siemens lainnya. Yang membedakan hanyalah kabel data yang digunakan ialah kabel bawaan SX1 (DCA-540) yang disertakan dalam paket pembelian. Kabel data ini menggunakan port usb pada komputer dan harus menginstal driver terlebih dahulu.

Pengetahuan update firmware ini nantinya juga akan berguna untuk patching pada SX1. Berbeda dengan patch pada ponsel Siemens lainnya yang bisa langsung diterapkan pada ponsel. Patch pada ponsel Siemens SX1 prosesnya diterapkan dulu pada firmware baru kemudian firmware yang telah dimodif tersebut diupdate ke Siemens SX1.

Sebelum mengupdate cek dulu versi firmware Siemens SX1mu terlebih dahulu dengan menekan *#06# lalu itu klik info. Versi firmware ialah nomor SVN (Contoh SVN: 15 maka firmwarenya versi 15, versi terakhir).

Perlengkapan

1. Ponsel Siemens SX1 dalam kondisi baterai full
2. Kabel data DCA-540
3. Firmware dan driver untuk kabel data
Cari di: http://eh.student.utwente.nl/~landy/
Username: mobile
Password: elibom
Masuk ke bagian SX1_SX1C, untuk driver download file SWUP_USB-driver_SX1.zip. Sedangkan untuk Winsup masuk ke folder WinSWUP. Lalu download Firmware yang ingin dipakai. Kompisisi nama menunjukkan edisi, bahasa, versi, sub versi. Sebagai contoh: SX1_International-uk-de-it_15_0001_service.zip menunjukkan edisi internasional, dengan bahasa Inggris, Jerman, dan Italia, versinya 15 dengan sub versi 00001.
4. Komputer dengan sistem Windows 95 keatas.
5. Doa jangan lupa :)

Langkah Memulai

1. Ekstrak terlebih dahulu file SWUP_USB-driver_SX1.zip. File ini digunakan sebagai driver bagi kabel data DCA 540.
1. Matikan ponsel Siemens SX1.
2. Sambungkan kabel data dengan komputer dan ponsel Siemens SX1.
3. Hidupkan SX1 dalam update software mode. (Tekan joystick lalu tekan power on)
4. Jika ini update untuk pertama kali di komputer tersebut maka Windows akan meminta driver. Arahkan instalasi driver ke tempat dimana kamu mengekstrak file SWUP_USB-driver_SX1.zip tadi.
5. Setelah proses install driver selesai jalankan Winswup dan cek semua pilihan di bagian Combination-File Content dan cek pada box Skip di bagian Pre-Check dan Post-Check



6. Pilih pada Serial Config lalu pilih USB Only pada Switch USB-Serial



7. Pastikan SX1 masih menampilkan mode update software dan tidak mati. Jika mati hidupkan kembali ke update software mode
8. Kembali ke Winswup lalu tekan START atau START and CLOSE kemudian klik OK pada peringatan selanjutnya.
9. Tunggu sampai proses selesai. Usahakan proses update tidak berhenti ditengah jalan entah itu karena mati lampu, restart atau kabel sengaja dicabut hehe

Setelah selesai, silakan cabut kabel data, nyalakan ponsel lalu cek firmware dan rasakan perbedaannya. :)

Selamat mencoba :)

Thursday, November 22, 2007

Update Firmware Siemens M55 Menggunakan Winswup

* Catatan:
1. Walaupun proses update ini telah sukses saya coba, namun saya tidak bertanggung jawab bila ada resiko kerusakan setelah melakukan proses di bawah ini. Resiko ditanggung sendiri!!
2. Cara ini berlaku umum untuk sebagian besar ponsel Siemens lainnya

Salah satu kehebatan ponsel Siemens ialah kemampuan mengupdate firmware oleh penggunanya secara langsung baik yang resmi maupun tidak. Dengan mengupdate firmware ponsel maka kita bisa mendapatkan software yang seharusnya lebih stabil alias lebih baik dibanding software sebelumnya. Bisa juga kita mendapatkan menu baru dari firmware baru tersebut.

Nah, Siemens M55 pun firmwarenya juga bisa kamu update sendiri. Caranya cukup mudah kok yang penting baca tutorial ini baik-baik. Sebelum mengupdate cek dulu versi firmware Siemens M55 mu. Caranya ketik *#06# lalu klik info. Nah di situ akan terlihat informasi SW-Version. Kalau tertulis SW-Version: 91 maka Siemens M55 mu tidak perlu di-update karena ini adalah firmware versi terakhir. Tentu saja tidak ada yang lebih bagus lagi dibandingkan versi tersebut hehe.

Firmware yang digunakan versi Winswup; firmware update yang digunakan oleh internal Siemens dengan tampilan yang masih manual dan memerlukan pengetahuan khusus dalam menggunaannya. Berbeda dengan firmware resmi yang bila sudah diupgrade versinya tidak dapat diturunkan lagi, dengan winsup kita dapat menurunkan versi, selama ponsel masih support

Perlengkapan Untuk Mulai

1. Siemens M55 dalam kondisi baterai full
2. Kabel data DCA 510
Kalau beli bilang ke penjualnya kabel flasher untuk Siemens M55, pilih yang model Com
3. Firmware yang ingin di-update-kan
Cari di: http://eh.student.utwente.nl/~landy/
Username: mobile
Password: elibom
Terus masuk bagian M55 dan download firmware yang diinginkan. Untuk mengetahui versi firmware perhatikan 2 digit kode di depan sedangkan digit selanjutnya merupakan kode bahasa. Sedangkan 4 digit selanjutnya menunjukkan bahasa yang digunakan. Misalnya: M55_910707.zip menunjulkan Firmware M55 SW Version: 91 dan menyediakan bahasa Indonesia

4. Komputer dengan sistem Windows 95 keatas.
5. Doa jangan lupa :)

Langkah Memulai

1. Sambungkan kabel data dengan komputer dan ponsel Siemens M55.
2. Jalankan Winswup.
3. Klik menu Serial Config, tentukan Baudnya 115200, terus pilih COM nya. Untuk mengetahui COM yang kosong klik Check Avail. Setelah itu klik OK.
4. Klik start pada Winswup.
5. Ponsel otomatis akan mati sendiri setelah itu Winswup akan menampilkan proses update ponsel. Tunggu sampai selesai. Usahakan proses update tidak berhenti ditengah jalan entah itu karena mati lampu, restart atau kabel sengaja dicabut hehe



Jika karena lain dan satu hal ponsel tidak dapat dinyalakan atau memang ingin update ponsel dengan kondisi ponsel mati maka untuk update firmware cek Skip pada Pre-Check dan Post-Check (klik OK jika muncul warning) di Winswup. Dan matikan ponsel sebelum diupdate.



Setelah selesai, silakan cabut kabel data dari ponsel lalu cek firmware dan rasakan perbedaannya. :)

Selamat mencoba :)

Monday, November 19, 2007

Bila Esok Tidak Ada

"[Milis PMK Fisip] Mantan Pengurus Exodus Meninggal". Judul email tersebut karuan mengagetkanku dan membuatku bertanya-tanya siapa yang meninggal? Semua yang pernah menjadi pengurus majalah terbitan Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) FISIP Universitas Sebelas Maret tersebut usianya belumlah dapat dikatakan tua, mereka masih muda. Tanpa menunggu lebih lama segera kubuka email tersebut; Windi Kimiliasari, mahasiswi angkatan 2000 telah meninggal dunia. Ia meninggal karena di duga menderita sindroma Lupus, sebuah penyakit langka yang sampai saat ini belum ada obatnya.

Walaupun aku tidak terlalu dekat dengan Windi, namun aku tahu ia merupakan gadis ramah yang enak untuk diajak ngobrol. Terakhir aku kontak dengan dia kira-kira 2 tahun lalu saat awal-awal aku bekerja di Salatiga. Saat itu aku pikir dia punya keluarga di Salatiga tapi ternyata di Boyolali.

Windi merupakan salah seorang temanku di PMK FISIP UNS yang kutahu telah pergi mendahului teman-temannya. Kurang dari satu tahun yang lalu anggota PMK FISIP UNS yang lain, Yohanes PU (Sosiologi '99) juga telah dipanggil menghadap hadirat Bapa di Sorga. Ia meninggal karena gangguan pernafasan yang ia alami sebelum berangkat bekerja.

Kejadian tersebut tentu saja membuatku sedih dan kadang protes kenapa Tuhan tega memanggilnya? Bukankah dia masih muda dan memiliki masa depan cerah? Dengan cepat sebagian dariku langsung mengajukan berbagai pernyataan yang intinya percaya bahwa Tuhan tidak pernah salah. Dan aku yakini itu.

Selain jawaban 'beriman' tersebut aku juga diingatkan untuk menghargai (mengasihi) sesama dan tentu saja diriku sendiri setiap harinya. Dalam menabur benih kasih itulah aku dihadapkan pada pernyataan "bagaimana jika hari ini adalah hari terakhir?" Bila kita tahu kapan seseorang akan meninggal tentu kita tidak ingin menyakitnya. Bila kita tahu kapan kita akan meninggalkan dunia ini tentu kita juga akan mengerjakan yang paling baik di dunia ini.

Namun, sayangnya kita tidak akan pernah tahu kapan waktunya. Semuanya adalah rahasia Ilahi. Bisa saja nanti kalau sudah tua, satu tahun lagi, atau bahkan hari ini merupakan hari terakhir bertemu dengan orang tersebut. Selagi masih ada waktu lebih baik menaburkan kasih kepada sesama daripada menebarkan benih permusuhan. Sebab kita tidak akan pernah tahu esok seperti apa.

"Bagaimana Jika Hari Ini Adalah Hari Terakhir"

Friday, November 09, 2007

Sungai yang Mengering

Sudah menjadi kebiasaan kalau pulang ke Sukoharjo (ke rumah istriku), kami pasti melewati sebuah sungai. Letaknya dekat waduk Mulur Sukoharjo. Walaupun alirannya tenang namun sungai ini cukup mematikan. Konon sudah ada beberapa nyawa yang diminta oleh sungai ini. Namun bukan itu sih yang ingin aku tulis di sini.

Suatu hari aku dibuat terkejut saat melewati sungai tersebut. Bukan karena ada yang meninggal di sungai itu (sekali lagi bukan itu yang ingin kutulis) melainkan air yang di sungai tersebut sudah tidak ada lain. Dengan kata lain sungai tersebut sudah kering.

Karena penasaran kutanyakan pada istriku apa penyebabnya. Dugaanku sih masa kemarau yang cukup lamalah yang mengakibatkan sungai ini menjadi kering. Namun ia memiliki pendapat lain, ia menduga pihak kabupaten Wonigiri sengaja menutup air yang mengalir ke sungai ini. Sudah menjadi rahasia umum bila keberadaan sungai ini lebih menguntungkan para petani di kabupaten Sukoharjo daripada kabupaten Wonogiri. Padahal asal sungai ini dari Waduk Gajahmungkur, Wonogiri.

Keringnya sungai ini juga terjadi pada beberapa sungai di daerah Boyolali. Sungai yang dulu masih memiliki aliran air di kala musim penghujan, saat musim kemarau kembali kering kerontang. Inilah yang kemudian menjadi dilema bagi manusia. Saat musim kemarau sungai kering, saat musim penghujan sungai meluap. Susah memang!

Tapi itu masih dapat ditolerir kalau hal itu sudah menjadi kebiasaan alam. Bagaimana kalau karena ulah manusia? Manusia seenaknya saja membuang sampah di sungai yang menyebabkan aliran sungai di beberapa wilayah terhenti. Akibatnya saat musim penghujan banjirpun tiba.

Aku sempat nyeletuk saat terjadi banjir di daerah Sumber, Solo, "Lha penduduknya saja suka buang sampai di sungai, pantas aja kalau sekarang banjir."

Sekarang semuanya kembali ke diri kita masing-masing. Mari kita jaga sungai kita atau mari kita rusak sungai kita!

Thursday, November 08, 2007

Banjir Ponsel Murah dari Cina

Berbagai produsen ponsel dari Asia Timur rasanya terus menyerbu Indonesia. Setelah Samsung, Sony Ericsson, LG, kini giliran berbagai ponsel dari negeri Cina masuk ke Indonesia. Memang sih tidak hanya satu merk saja melainkan beberapa merk sekaligus. Sebut saja ZTE, D-One, K-Touch. Khusus untuk yang terakhir di Cina memiliki nama asli Tianyu. Ada juga yang barangnya masuk Indonesia memakai brand Indonesia (Hi-Tech).

Selain design yang umumnya menarik, hal lainnya yang sangat menonjol dari ponsel-ponsel ini ialah harganya yang sangat murah. Ambil contoh, K-Touch B832 yang dilengkapi dengan 3.0 Mega Pixel Camera, Webcam Mode, Macro Focus, Stereo Bluetooth, Tv-Out, Motion Sensor cuma dijual seharga 1,3 juta rupiah. Sedangkan Hitecth H38 yang dilengkapi dengan touchscreen, TV Tuner hanya dijual seharga 1,9 juta. Bandingkan dengan ponsel-ponsel lain yang memiliki fasilitas serupa atau mendekati. Tentu lebih mahal kan? Apalagi kalau Nokia, pasti jauh lebih mahal.



Tidak seimbangnya harga dan fasilitas (baca: murah) ponsel dari Cina ini menimbulkan tanda tanya besar atau bahasa kasarnya keraguan. Beberapa pihak bahkan langsung pesimis dan menganggap kualitas produk Cina pasti jelek. Bagaimana bisa menghasilkan barang bagus bila jualnya saja murah segitu.

Memang harus diakui quality control (QC) pada beberapa ponsel keluaran Cina agak buruk. Jadi jangan heran bila ponsel HiTech H38 yang Anda beli posisi layarnya terbalik atau baterai K-Touch A615 tidak dapat dicharge. Namun demikian hal tersebut tentu saja tidak berlalu untuk semua merk ponsel dari Cina. Perlu diketahui QC dari beberapa produk produsen ponsel ternamapun ada yang sangat buruk. Sebut saja Sony Ericson T100 yang konon merupakan seri ujicoba Sony Ericson.

Beberapa faktor berikut mungkin bisa menjawab kenapa ponsel dari Cina dijual dengan harga murah.

1. Mereka Pemain Baru

Konsumen tentu saja lebih percaya kepada pemain lama walau fasilitas lebih sedikit dan harganya lebih mahal dipanding produk keluaran pemain baru.. Bila pemain baru ikut menjual hpnya dengan harga yang sama mahal atau sedikit lebih murah dapat dipastikan ponselnya tidak laku. Oleh karena itu mereka perlu banting harga dan menaikkan fasilitas demi mengaet pasar.

Bila hal ini yang digunakan sebagai pedoman maka tidak akan heran di masa depan, ponsel-ponsel tersebut akan mengalami kenaikan harga

2. Harga produksi memang murah

Sudah menjadi rahasia umum kalau barang yang diproduksi di Cina memiliki harga yang lebih murah. Tidak heran bila Nokia 8800 yang berharga 6 jutaan itu, dibuat di Guandong Cina oleh Lamax Group Co. Ltd. Lalu Nokia N70, 6680, 6630 dan Motorola RAZR V3x dibuat oleh Potasen (HK) Technology Limited atau T-Link Industrial Development Company. (sumber: Kompas) Konon kabarnya ponsel-ponsel seri N Nokia masih bisa memberikan keuntungan bila dijual 3/4 dari harga yang sekarang. Kalau akhirnya ponsel tersebut dijual mahal alasannya untuk menutupi biaya produksi ponsel seri lainnya yang kurang diminati masyarakat.

3. Bahan baku yang murahan

"Murah sih, tapi sekali pakai langsung rusak ya sama aja" Komentar tersebut umum diceletukkan oleh saat tahu ada barang yang murah. Bukan tidak mungkin bahan baku yang digunakan ponsel-ponsel keluaran Cina juga murahan sehingga harga jualnya juga murah. Sampai saat ini hal tersebut memang belum terbukti, setidaknya menunggu beberapa tahun ke depan.

Yang dikuatirkan sebenarnya bukan masalah barang yang mudah rusak secara kasat mata tetapi efek yang tidak terlihat. Misalnya apakah pancaran radiasi yang dikeluarkan ponsel-ponsel dari Cina lebih besar dari ponsel yang lain? Apakah kualitas audio bisa nyaman di telinga saat didengarkan menggunakan headphone dalam waktu yang lama? Apakah pancaran sinar pada layar tidak membuat mata pedih, dan berbagai efek lainnya.

Walaupun masih menyisakan keraguan terhadap harga murah kualitas wah tersebut, harus kita akui minat terhadap beberapa ponsel Cina sangatlah tinggi. Sampai bulan Agustus 2007, penjualan HiTech H38 telah menembus angka 4000 rebu dan tentunya masih akan naik lagi. Sedangkan penjualan K-Touch B832 sendiri juga terus meningkat. Penyebabnya apalagi kalau bukan harganya yang kelewat murah dengan fasilitas yang menawan. Selain itu adanya garansi yang di berikan oleh Dian Graha Elektrika (DGE) selaku distributor kedua merk ponsel tersebut juga menjadikan kepercayaan masyarakat semakin tinggi. Perlu di ketahui sebelumnya DGE merupakan distributor ponsel Siemens sejak ponsel ini masuk pertama kali di Indonesia.



Bila Anda berminat beli ponsel dari Cina coba kerjakan dulu beberapa hal di bawah ini. Hal ini bertujuan agar tidak kecewa di kemudian hari, minimal mengurangi perasaan kecewa.

1. Cari Referensi Sebanyak-banyaknya

Jangan bertanya langsung ke penjual apalagi distributornya sebab mereka biasanya akan mengatakan hal yang baik mengenai ponsel yang telah Anda beli. Bila belum ada teman yang pernah memiliki ponsel tersebut, carilah infonya melalui internet. Sebaiknya cari review di forum diskusi atau blog. Biasanya review atau pandangan mereka lebih jujur dibandingkan review di majalah atau situs khusus ponsel.

Tanyakan kelengkapannya sedetail mungkin. Kalau Anda suka fasilitas Alarm Clock tanyakan ada fasilitas tersebut atau tidak. Kalau suka ngegame pastikan sudah support Java. Jangan lupa untuk mencari tahu kualitas kamera, video, mp3 player bila ponsel tersebut mendukung.

2. Pastikan Garansinya

Jangan mau beli kalau cuma ada garansi toko saja. Kalau tiba-tiba ponsel rusak dan toko tersebut tidak punya stok bagaimana? Pastikan yang memberikan garansi sudah memiliki nama, contohnya DGE selaku distributor ponsel Hi-Tech dan K-Touch. Minimal garansi sebaiknya 1 tahun. Jadi bila dalam 10 bulan ponsel bermasalah masih bisa dikembalikan lagi.

3. Semua Ponsel Bisa Rusak

Berpikirlah bahwa semua ponsel pasti bisa rusak. Nokia 6600 bila terus-menerus buat ngegame cepat atau lambar joysticknya pasti rusak. Begitu juga Samsung D500 bila sering jatuh LCD pasti juga rusak. Jadi jangan berpikir kalau rusak wah emang ponsel Cina mudah rusak.

4. Yakin Kalau Mau Beli

Ini yang paling penting. Kalau Anda banyak duit dan mau coba-coba ya silakan aja, gak ada yang melarang. Tapi kalau duit pas-pasan coba pikir dulu, mantab apa tidak beli ponsel ini, jadi jangan hanya mengandalkan pada murah tapi kualitas wah saja. Bila Anda merasa yakin dan mau menghadapi semua resikonya maka belilah. Bila tidak yakin jangan!

Pilihan ada pada Anda...