Thursday, February 22, 2007

Solo Banjir

Pulang dari Salatiga Kamis (15 Februari 2007) kemaren aku disambut dengan genangan air saat turun dari bis di Kelurahan Sumber - Solo. Aku pikir cuma genangan air biasa tapi ternyata banjir rek...

Kondektur bis pun bilang, "Wah Solo banjir nih". Ternyata benar, saat aku berjalan, air semakin meninggi jadi aku terpaksa harus mencincing celana supaya gak ikut basah. Air sungai yang melewati Kelurahan Sumber pun meluber sampai pinggiran. Banyak warga yang kelihatannya sudah bersiap-siap untuk mengungsi.

Aku sendiri menduga bahwa banjir yang terjadi di daerah Sumber ini karena tumpukan sampah yang ada di dalam sungai. Dan juga nyangkut di dalam saluran pembuangan air. Sudah menjadi rahasia umu kalau beberapa sungai di kota Solo memang sangat kotor. Bahkan sungai di daerah Sumber tersebut pernah warnanya berubah jadi ungu. Duh... kenapa ya.

Berikut berita tentang Banjir di kota Solo seperti yang dikutip dari Indosiar.Com (meniru gayanya Koran Solopos)

Banjir akibat hujan deras Kamis (15/02/07) kemarin, melanda wilayah Solo, Jawa Tengah. Sedikitnya 200 rumah warga terendam banjir setinggi 1 meter dan banjir juga menewaskan 2 orang warga karena terseret arus air.

Inilah suasana banjir yang melanda kawasan Tirtoyoso Manahan, Solo. Ditempat ini banjir mencapai ketinggian 1 meter sehingga merendam pemukiman penduduk. Selain Tirtoyoso, banjir juga melanda sejumlah kawasan lain seperti Sumber, Jebres, Kaditiro, Pucangsawit dan Jagalan.

Akibat banjir ini sekitar 200 warga tidak dapat menempati rumahnya lagi karena tergenang air. Banjir juga mengakibatkan sejumlah jalan protokol di Solo lumpuh. Menurut warga banjir terjadi menyusul hujan deras selama sekitar 3 jam. Seorang warga Hariyanto mengatakan, banjir datang tiba-tiba sehingga sebagian besar warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka.

Sementara 2 warga Jebres tewas saat akan menyelamatkan barang-barangnya. Pelampung ban yang mereka naiki terseret arus dan masuk ke gorong-gorong. Saat ditemukan keduanya sudah dalam keadaan tewas dengan luka parah dibagian kepala.
Hingga kemarin malam, sekitar 200 warga masih berusaha mencari tempat pengungsian. Di Solo banjir ini merupakan yang terparah dalam seminggu terakhir. Warga berharap pemerintah segera menangani banjir di wilayah ini.

Sumber: Indosiar.com

2 comments:

  1. kali di solo kalau mau diperindah, bisa jadi obyek wisata tuh. Dulu sepertinya kali pp sudah mulai digarap, ndak tahu kelanjutannya gimana. dasar nanggung.
    Aku masih dendam sama kali tanggul tempat bermain ku waktu kecil yang sudah tak seindah dulu. Tidak ada lagi belik dengan airnya yang bening.
    Ikan-kan kecil, udang. hua....

    ReplyDelete
  2. wah sami mawon mas..aku yang tinggal di jakarta melihat banjir tinggi di kampungku joyontakan ingin pulang segera...

    ReplyDelete