Tapi ternyata produk Mizone berbahaya bagi kesehatan. Walah, kalau gitu emang lebih baik minum air putih yang direbus sendiri aja. Lebih sehat coy...
Berikut beritanya yang kuambil dari Suara Karya Online
JAKARTA (Suara Karya): Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menindaklanjuti temuan Komite Masyarakat Anti Bahan Pengawet (Kombet) terkait minuman isotonik (pengganti cairan tubuh), jus, teh/kopi, dan tasted beverage berpengawet.
Minuman kemasan tersebut, menurut temuan Kombet, melanggar ketentuan pelabelan serta pencantuman kandungan bahan pengawet natrium benzoat dan kalium sorbat.
Dari pengaduan Kombet, BPOM menguji 9 produk minuman kemasan dari berbagai ketegori. Tetapi menurut dokumen BPOM yang diperoleh Suara Karya, tindakan berupa penarikan dari pasar, penggantian label, atau pemusnahan hanya dilakukan terhadap 5 produk. BPOM tidak menindaklanjuti 4 produk lainnya karena tidak terdaftar dalam database-nya.
"Dari sembilan produk yang dinyatakan melanggar, ada empat produk yang tidak terdaftar pada database Badan POM," kata Deputi Kepala BPOM bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Dedi Fardiaz, dalam dokumen berkop resmi Badan POM tertanggal 27 November 2006.
Terhadap empat produk tak terdaftar itu, kata Dedi, BPOM sedang melakukan tindak lanjut mencari sample di pasar. Kesembilan produk yang ditengarai melanggar ketentuan adalah Mizone, Zporto, Mogu-mogu, Jungle Jus, Zestea, Boyzone, Zegar Isotonik, Kopi Kap, dan Jolly Cool. Sementara lima produk yang akan ditarik BPOM dari pasar adalah Mizone, Zporto, Mogu-mogu, Jungle Jus dan Zestea.
Direktur Eksekutif Kombet Nova Kurniawan mengatakan, BPOM berjanji akan menarik 5 produk dari 9 produk itu. "Kalau produsen tidak menarik produknya, Badan POM yang akan menariknya," kata Nova, yang mengatakan sudah bertemu dengan Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan Badan POM, Sukirman Said Umar. Menurutnya, Kombet mendapat jaminan produsen diberi waktu sepekan untuk menarik produknya. Selanjutnya, jika semua sudah terkumpul, akan dimusnahkan.
"Kalau Badan POM tak serius, Kombet akan melakukan class action," kata Nova di Jakarta, Rabu (29/11). Nova mengaku belum melihat surat BPOM yang diajukan kepada produsen. "Badan POM takut surat itu jatuh ke tangan pers sehingga bisa dikhawatirkan merusak citra produsen," ujar dia.
Menurut hasil survai Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), 73,3 persen masyarakat Jabodetabek gemar minuman kemasan. Dari 800 responden, 52,5 persen mengaku dalam sebulan mengonsumsi minuman kemasan 10 kali.
Deputi Direktur LP3ES Naning Mardiniah menjelaskan, kegemaran itu tak dibarengi pengetahuan bahaya bahan pengawet dalam minuman kemasan. "Sebanyak 64,8 persen responden tidak tahu jenis bahan pengawet seperti natrium benzoat," katanya di kantornya, Rabu kemarin.
Meski tanpa rekomendasi khusus, Naning berharap hasil survei tersebut bisa menjadi pegangan bagi para pengambil keputusan di tingkat pemerintah.
"Ini juga bahan bagi siapa saja, terutama pengambil keputusan, untuk melindungi konsumen serta pelayanan kesehatan tidak ada rekomendasi secara khusus," katanya. (Mangku)
gw udah baca dan search dimana-mana tuh bos, bahkan gw udah tanya temen gw yang ahli pangan dan gizi..IPB. ternyata natrium benzoate itu aman banget, gw udah cari dan ternyata emang ada di hampir semua makanan, kecap, kornet, sirop, minyak, wah gw gak tau gimana ceritanya kalo ternyata semua bahan pangan tersebut dilarang... ternyata memang KOMBET tersbut cuma LSM bayaran doank, sama kompetitor-nya kayaknya sih jelas-jelas VITAZONE....tapi gw tetep setia ama MIZONE, berasa banget 100% bikin gw seger kalo abis olah raga. thank you bos...
ReplyDelete